RSS

KEAMANAN SISTEM INFORMASI

Keamanan Sistem Informasi adalah Manajemen pengelolaan keamanan yang bertujuan mencegah, mengatasi, dan melindungi berbagai sistem informasi dari resiko terjadinya tindakan ilegal seperti penggunaan tanpa izin, penyusupan, dan perusakan terhadap berbagai informasi yang di miliki. Resiko terhadap keamanan sistem informasi mencakup dua hal utama
1. Ancaman terhadap keamanan sistem informasi
Ancaman merupakan sesuatu hal yang dapat terjadi baik dari dalam sistem maupun dari luar sistem. Ancaman ini sendiri terbagi lagi dalam beberapa kategori yaitu ancaman lingkungan, ancaman manusia, dan ancaman alam.
  • Ancamana lingkungan adalah segala aktifitas yang terjadi disekitar perangkat keras yang digunakan atau letak fisik dari sekumpulan informasi. Ancaman ini bisa berupa terjadinya gangguan pada jaringan listrik, Kerusakan pada media tempat dimana diletakkan informasi. dll
  • Ancaman Manusia adalah ancaman yang paling serius. Ancaman ini bisa berupa pencurian, perubahan tanpa izin, perusakan yang dilakukan secara langsung melalui media fisik dimana informasi itu berada. Selain itu ancaman manusia juga bisa datang tanpa harus langsung berhadapan dengan media fisik, seperti adanya malicious code, virus, trojan, aktifitas hacking, DDOS metode, hingga social enginering.
  • Ancaman Alam juga harus menjadi basis pertimbangan dalam menerapkan manajemen sistem keamanan informasi. Kejadian bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, petir atau kebakaran, sudah dapat di akomodir dengan menerapkan Perencanaan Recovery terhadap semua data informasi dengan metode backup dll.
2. Kelemahan atau adanya lubang keamanan yang terbuka atau biasa disebut vulnerability.
Kelemahan ini bisa timbul pada saat menetapkan sebuah prosedur pada alur informasi atau perancangan desain aplikasi informasi yang dilakukan tanpa memperhatikan resiko keamanan yang terjadi. Penerapan Penggunaan Firewall, akses terbatas, atau pemutusan hubungan dapat dijadikan sebagai tindakan pencegahan sementara hingga celah atau lubang keamanan dapat diperbaiki.
Masalah yang terjadi pada sistem informasi dapat mengakibatkan banyak masalah pada pengelolaan manajemen informasi itu sendiri, baik dari segi kerahasiaan, integritas, efektifitas maupun efisiensi.
Untuk menjamin keamanan sistem informasi, sebuah struktur manajemen keamanan informasi harus sudah dibangun sedemikan ketatnya. Beberapa hal utama yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah struktur manajemen keamanan informasi adalah
  • Manajeman akses kontrol terhadap sistem yang dipakai
  • Media Telekomunikasi dan jaringan yang digunakan.
  • Efektifitas manajemen praktis
  • Sistem aplikasi yang digunakan dan dikembangkan
  • Penerapan Cryptographs yang mengacak informasi secara terstruktur.
  • Manajemen Disaster Recovery Plan atau tindakan pencegahan serta perencanaan recovery terhadap sebuah kasus yang terjadi.
  • Akses hukum dan penerapan investigasi serta kode etik
Berbagai tindakan efektif dan sistematis haruslah diterapkan pada manajemen keamanan sistem informasi untuk mencegah terjadinya kebocoran data informasi.
Aspek keamanan informasi adalah aspek-aspek yang dilingkupi dan melingkupi keamanan informasi dalam sebuah sistem informasi. Aspek-aspek ini adalah :
  • privasi/kerahasiaan, menjaga kerahasiaan informasi dari semua pihak, kecuali yang memiliki kewenangan;
  • integritas, meyakinkan bahwa data tidak mengalami perubahan oleh yang tidak berhak atau oleh suatu hal lain yang tidak diketahui (misalnya buruknya transmisi data);
  • otentikasi/identifikasi, pengecekan terhadap identitas suatu entitas, bisa berupa orang, kartu kredit atau mesin;
  • tanda tangan, mengesahkan suatu informasi menjadi satu kesatuan di bawah suatu otoritas;
  • otorisasi, pemberian hak/kewenangan kepada entitas lain di dalam sistem;
  • validasi, pengecekan keabsahan suatu otorisasi;
  • kontrol akses, pembatasan akses terhadap entitas di dalam sistem;
  • sertifikasi, pengesahan/pemberian kuasa suatu informasi kepada entitas yang tepercaya;
  • pencatatan waktu, mencatat waktu pembuatan atau keberadaan suatu informasi di dalam sistem;
  • persaksian, memverifikasi pembuatan dan keberadaan suatu informasi di dalam sistem bukan oleh pembuatnya
  • tanda terima, pemberitahuan bahwa informasi telah diterima;
  • konfirmasi, pemberitahuan bahwa suatu layanan informasi telah tersedia;
  • kepemilikan, menyediakan suatu entitas dengan sah untuk menggunakan atau mengirimkan kepada pihak lain;
  • anonimitas, menyamarkan identitas dari entitas terkait dalam suatu proses transaksi;
  • nirpenyangkalan, mencegah penyangkalan dari suatu entitas atas kesepakatan atau perbuatan yang sudah dibuat;
  • penarikan, penarikan kembali suatu sertifikat atau otoritas.

Bentuk virus itu sendiri dapat terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1.      "Perangkat lunak perusak" (malacious software atau malware), terdiri dari program atau segmen kode yang menyerang sistem dan melakukan fungsi perusakan. Terdapat banyak jenis perangkat lunak perusak selain virus, di antaranya worm dan Trojan horses.
2.      Virus merupakan program komputer yang memperbanyak diri sendiri dan menyimpan salinannya secara otomatis pada program lainnya dan boot sectors.
3.      Worm tidak memperbanyak diri sendiri, tetapi mengirim salinannya dengan menggunakan e-mail

4.      Trojan horses juga tidak memperbanyak diri. Penyebaran dilakukan oleh pengguna secara tidak disengaja.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar